Minggu, 03 April 2011

Pendekatan Sentra Dalam Proses Belajar Mengajar

Ketika berhubungan dengan sekolah pada tingkat KB dan TK, secara umum saya melihat ada 2 pendekatan yang dapat dipilih dalam melaksanakan proses belajar mengajar di sebuah sekolah pada tingkatan KB-TK tersebut.  Pendekatan pertama adalah pendekatan "Kelas", sedangkan yang kedua adalah pendekatan "Sentra".

Pada pendekatan "kelas", anak tetap berada di satu kelas sepanjang hari.  Guru kemudian membawa pengalaman belajar ke dalam kelas.  Sedangkan dalam pendekatan sentra, anak berpindah dari satu sentra/area/kelas ke sentra yang lain untuk mengakses pengalaman belajar yang disediakan.  Pendekatan sentra, kelihatannya, dipilih agar pengadaan pengalaman belajar menjadi lebih "kaya" dan fokus (karena ditempatkan di suatu area khusus) dan anak menjadi dinamis karena terbiasa berpindah mencari pengalaman baru (eksplorasi).

Bagi sekolah pendekatan sentra membuat proses pengadaan barang bagi kegiatan belajar menjadi lebih efisien, karena sekolah tidak perlu menyediakan set pengalaman belajar bagi setiap kelas yang ada.  Melainkan kelas-kelas dapat saling berbagi fasilitas/pegalaman dalam sentra yang digunakann bersama.

Dalam sistem sentra, sekolah/guru menciptakan area-area topikal untuk menampung pengalaman belajar yang sejenis.  Sepanjang yang saya ketahui, misalnya ada:
  1. Sentra "Seni", tempat anak mengeksplorasi semua hal yang berhubungan dengan kesenian, seperti menggambar, bermain musik, menari, mengapresiasi seni, membuat patung, membuat kerajinan tangan, dll.
  2. Sentra "Peran", dimana siswa dapat berperan menjadi "manusia" dalam kehidupan sehari-hari, seperti tata cara berpakaian, di meja makan, bertamu, role playing perilaku di kendaraan umum, menjenguk orang sakit, berbicara, presentasi, membersihkan rumah dan kamar, dll.
  3. Sentra "Persiapan", tempat siswa belajar materi-materi persiapan memasuki tingkat pendidikan yang lebih tinggi (SD), seperti belajar mengenal huruf, angka, membaca, menulis, dll.
  4. Sentra "Alam", sentra dimana siswa dapat mengenal bahan-bahan dan lingkungan alam, seperti air, batu, pasir, tanaman, binatang, angin, matahari, cuaca, iklim, benda langit, dll.
  5. Sentra "Balok", tempat anak melatih persepsi ruang, pandangan 3 dimensi, konstruksi, elemen fisika sederhana, dll.

Pasti ada keuntungan dan kerugian dalam masing-masing pendekatan ini, namun sepanjang pelaksanaan Belajar Mengajar berfokus pada perkembangan anak, dan dilakukan dengan hati yang tulus, penuh kesabaran, intensitas, serta kasih sayang, maka hasil akhirnya akan sama-sama luar biasa.

Ada yang memiliki pengalaman dengan pendekatan lainnya?  Silakan berbagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar